Wednesday, March 21, 2018

11 Sastrawan Hebat Indonesia Ini Meraih Banyak Penghargaan Internasional

Menulis adalah kegiatan menuangkan pikiran, gagasan, dan perasaan seseorang yang diungkapkan melalalui bahasa tulis. Dengan menulis, sama saja kita telah komunikasi secara tidak langsung. Jadi, menulis bisa katakan sebagai bentuk ungkapan perasaan maupun alasan lain yang menyampaikannya kepada pembaca dalam bahasa tulis agar bisa dipahami oleh pembaca.

Berikut adalah penulis dan sastrawan asal indonesia yang mengharumkan sejarah sastrawan di kancah internasional.

Umar Kayam

Hasil gambar untuk umar kayam

Umar Kayam lahir di Ngawi pada 30 April 1932. Umay Kayam adalah seorang sosiolog, cerpenis, budayawan, dan juga seorang guru besar di Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pada 1988-1997. Pada tahun 1997 ia pensiun dari Fakultas Sastra UGM itu.
Penghargaan yang diperoleh Umar Kayam antara lain, dari :
  • Yayasan Horizon
  • Yayasan Buku Utama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1995)
  • Memperoleh Hadiah Sastra Asean (1987)

Ayu Utami

Hasil gambar untuk ayu utami

Justina Ayu Utami atau biasa dipanggil Ayu Utami ini lahir di Bogor pada 21 November 1968. Ayu Utami adalah aktivis jurnalis dan sastrawan berkebangsaan Indonesia. Ia besar di Jakarta, dan menamatkan kuliahnya di Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Ia juga pernah menjadi wartawan di Majalah Humor, Matra, Forum Keadilan, dan D&R.
Penghargaan yang diperoleh Ayu Utami antara lain, dari : 
  • Roman Terbaik Dewan Kesenian Jakarta (1998) 
  • Khatulistiwa Literaly Awards (Kategori Prosa, 2008)
  • Prince Claus Awards (Yayasan di kota Den Haag, Belanda, 2000) 

N.H Dini

Hasil gambar untuk nh dini

Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin atau biasa dipanggil N.H Dini ini lahir di Semarang pada 29 Februari 1936. N.H Dini sendiri mengaku mulai tertarik dengan menulis pada saat kelas 3 SD. Buku-buku pelajarannya dipenuhi dengan tulisan ungkapan pikiran dan perasaannya sendiri, ia berkata bahwa menulis itu semacam pelampiasan hati. Ia suka mulis itu karena memang suka cerita, suka membaca dan kadang ingin tahu kemampuannya sendiri. Anak beliau, Pierre Coffin, adalah sutradara dibalik film terkenal "Despicable Me".
 Penghargaan yang diperoleh N.H Dini antara lain, dari :
  • SEA Write Award dari Pemerintah Thailand 

Andrea Hirata

Hasil gambar untuk andrea hirata

Aqil Barraq Badrudin Seman Said Harun atau biasa dipanggil Andrea Hirata ini lahir di Gantung, Belitung Timur, Bangka Belitung pada 24 Oktober 1982. Andrea Hirata adalah Novelis, yang melahirkan karya terkenal yaitu "Laskar Pelangi"
 Penghargaan yang diperoleh Andrea Hirata antara lairn :
  • Pemenang Buch Award (Jerman, 2013)
  • Pemenang Festival Buku New York (General Fiction Category, 2013)
  • Honorary Doctor of Letters dari Universitas Warwick (Hon Dlit, 2015)

Seno Gumira Ajidarma

Hasil gambar untuk seno gumira ajidarma

Seno Gumira Ajidarma ini lahir di Boston, Amerika Serikat pada 19 Juni 1958. Ia adalah penulis dari generasi baru sastra Indonesia. Seno mulai terkenal karena tulisannya tentang situasi di Timor Timur tempo dulu. Seno bahkan pernah menolak Bakrie Awards karena "Penghargaan tersebut sebaiknya diberikan kepada orang lain yang dianggap layak, karena saya tidak dapat menerimanya" ucap Seno, entah alasan pasti apa yang membuat ia menolak penghargaan ini.
 Pnghargaan yang diperoleh Seno Gumira Ajidarma antara lain :
  • Bakrie Awards (Ditolak oleh Seno)
  • SEA Awards (1987)
  • Dinny O'Hearn Prize For Literaly (1997)

Eka Kurniawan

Hasil gambar untuk eka kurniawan

Eka Kurniawan ini lahir di Tasikmalaya pada 28 November 1975. Eka adalah seorang penulis jenius asal Indonesia. Ia menamatkan pendidikan tinggi di Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Eka bahkan disandingkan dengan penulis kelas dunia Gabriel Garcia Marquez dan Fyodor Dostoevsky, karena karyanya yang berjudul "Cantik Itu Luka" telah diterjemahkan dalam 25 bahasa.
 Penghargaan yang diperoleh Eka Kurniawan antara lain :
  •  Terpilih sebagai "Global Thinkers of  2015" atau pemikir paling berpengaruh, dari jurnal Foreign Policy.

Ahmad Tohari

Hasil gambar untuk ahmad tohari

Ahmad Tohari ini lahir di Tinggarjaya, Jatilawang, Banyumas pada 13 Juni 1948. Ia adalah sastrawan dan budayawan asli Indonesia. Karya monumentalnya yang berjudul "Ronggeng Dukuh Paruk, sudah diterbitkan dalam berbagai bahasa dan diangkat dalam film layar lebar yang berjudul Sang Penari. Beberapa karya fiksinya antara lain "Ronggeng Dukuh Paruk" telah terbit dalam edisi Jepang, Jerman, Belanda, dan Inggris.
 Penghargaan yang diperoleh Ahmad Tohari antara lain :
  • Cerpennya "Jasa-Jasa Buat Sanwirya" mendapat Hadiah Hiburan Sayembara Kincir Emas yang diselenggarakan Radio Nederlands Wereldomroep (1975)
  • Memenangi hadiah Yayasan Buku Utama pada novelnya "Kubah" (1980)
  • Ronggeng Dukuh Paruk, Lintang Kemukus Dini Hari, Lentara Bianglala telah meraih hadiah Yayasan Buku Utama (1986)
  • Novel "Di Kaki Bukit Cibalak" menjadi pemenang Hadiah Sayembara Mengarang Roman Dewan Kesenian Jakarta (1979)
  • SEA Write Awards (1995)

Mochtar Lubis

Hasil gambar untuk mochtar lubis

Mochtar Lubis ini lahir di Padang, Sumatera Barat pada 7 Maret 1922. Mochtar Lubis adalah Jurnalis dan pengarang ternama asal Indonesia.Ia turut mendirikan Kantor Berita ANTARA, kemudian mendirikan sekaligus memimpin harian Indonesia Raya. Mochtar juga pernah menjadi President Press Fondation of Asia, anggota Dewan Pemimpin International Association for Cultural Freedom (Organisasi CIA), dan anggota World Futures Studies Federation.
 Penghargaan yang diperoleh Mochtar Lubis antara lain :
  • President Press Fondation of Asia
  • Menjadi Anggota Dewan Pemimpin International Association for Cultural Freedom (Organisasi CIA)
  • Anggota World Futures Studies Federation

Ahmad Fuadi

Hasil gambar untuk ahmad fuadi

Ahmad Fuadi ini lahir di Bayur Maninjau, Sumatera Barat pada 30 Desember 1973. Ahmad Fuadi adalah novelis, pekerja sosial, dan mantan wartawan dari Indonesia. Ia merupakan penulis dari buku "Negeri 5 Menara"yang juga diangkat menjadi Film. Novelnya yang berjudul "Negeri 5 Menara" membuat penerbit ni negeri Jiran, Malaysia tertarik untuk menerbitkan novel itu dalam bahasa melayu.
Penghargaan yang diperoleh Ahmad Fuadi antara lain :
  • Meraih Anugerah Pembaca Indonesia (2010)
  • Masuk Nominasi Khaulistiwa Literaly Cultural Awards (2010)


Ali Audah

Hasil gambar untuk ali audah
Ali Audah ini lahir di Bondowoso pada 14 Juni 1924. Ali Audah adalah penerjemah sekaligus sastrawan Indonesia. Ia pernah menjadi dosen di Universitas Ibnu Khaldun Bogor dan dosen Institut Kesenian Jakarta. Di bidang penerbitan, ia pernah menjadi direktur Penerbit Tintamas, pengurus IKAPI Pusat, anggota Dewan Penasehat Horison, dan Ketua Himpunan Penerjemah Indonesia (1974-1984). Hebatnya sastrawan ini adalah, ia hanya lulusan kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah, namun beliau mampu menguasai bahasa Arab, Inggris, Prancis, Jerman, dan Belanda. Baca tulisan karya Ali Audah di SINI.
Ali Audah pernah menghadiri beberapa konferensi internasional, diantaranya :
  • Konferensi Pengarang Asia-Afrika di Bagdad, Iraq (1976)
  • Konferensi Terjemahan yang diselenggarakan UNESCO di Paris, Prancis
  • Pertemuan Penerjemah Malaysia (1978) 
 Penghargaan yang diperoleh Ali Audah (yang saya tahu) antara lain :
  • Penghargaan Akademi Jakarta (Penghargaan yang setiap tahunnya diberikan kepada seniman, budayawan, atau ilmuwan atas sumbang kasih selama hidup dalam bidang yang ditekuni).

Pramoedya Ananta Toer

Hasil gambar untuk pramoedya ananta toer

Pramoedya Ananta Toer ini lahir di Blora, Jawa Tengah pada 6 Februari 1925. Beliau secara luas dikenal sebagai salah satu pengarang yang produktif dalam sejarah sastra Indonesia. Beliau juga telah menghasilkan 50 karya yang diterjemahkan dalam 41 bahasa asing. Pramodedya, pernah menjadi militer di Jawa dan sering dipindahkan ke Jakarta pada akhir perang kemerdekaan. Pada tahun 1950-an ia tinggal di Belanda sebagai bagian dari program pertukaran budaya, dan ketika kembali ke Indonesia ia menjadi anggota Lekra, salah satu oraganisasi sayap kiri di Indonesia.
Penghargaan yang diperoleh Pramoedya Ananta Toer (yang saya tau) antara lain :
  • Ramon Magsaysay Awards
  • Hadiah Budaya Asia Fukuoka XI
  • Norwegian Authors Union Awards
  • Penghargaan dari Universitas Michigan Amerika


Itulah 11 Sastrawan Hebat Indonesia yang meraih penghargaan Internasional. Jika ada yang kurang silahkan tambahkan di kolom komentar. 










Monday, March 19, 2018

Pentingnya Moral dan Akhla Mulia Untuk Kehidupan Yang Modern [Di Era Teknologi]


Moral dan Akhlak Mulia Untuk Kehidupan Yang Modern

Pentingnya moral bagi kehidupan. Tak bisa kita pungkiri kan, dengan adanya koneksi internet, kita lebih leluasa menjelajah situs apapun dengan mudah. Bermain game, media sosial (entah apapun itu) dan masih banyak lagi yang bisa kita dapatkan dalam kehidupan sehari-hari di era yang modern ini.

Nah, dengan dengan kemajuan era ini kita harus bisa mengendalikan diri dari suatu hal negatif dibalik perkembangan yang modern ini. Memang banyak sisi positif dari perkembangan jaman yang semakin maju ini, namun tak sedikit pula hal-hal negatif didalamnya.

Dengan menggunakan media sosial/internet dengan bijak, mungkin kita bisa men-takar atau memilah apa saja yang seharusnya ditonton, dibaca, didengar, dan disebar. Dengan begitu, kita bisa menjadi pengguna internet yang bermoral.

Terus gimana dengan sisi negatif dari keberadaan internet untuk kehidupan kita?, Sisi negatifnya adalah, kita bisa bebas mengakses situs-situs terlarang, membaca berita-berita yang tidak pasti kebenarannya (Hoax), dan lebih parahnya lagi kita bisa berkomentar dengan menggunakan unsur suku, ras dan agama (SARA).

Kita bahas yang pertama dari sisi negatif koneksi internet di perkembangan jaman yang seperti sekarang ini.


Kita bisa bebas mengakses situs-situs terlarang. Seperti apa situs-situs terlarang? Judi online, Porno, Organisasi gelap, dan masih banyak lagi. Dari beberapa diantaranya mungkin jika kita berlandaskan pada moral, atau akhlak yang baik, mungkin kita tak akan terjerumus kedalamnya. Tapi jika kita gak memiliki moral yang baik atau akhlak yang baik gimana dong? Terjerumus!

Membaca berita yang tidak pasti kebenarannya atau biasa disebut orang-orang dengan kata HOAX. Hoax, yaitu berita yang tidak diketahui sumbernya, dan bahkan aku pernah baca berita yang menyertakan sumber, eh pas dibaca ternyata sumbernya juga dikarang sendiri sama penulis berita hoax tersebut. Tapi dengan memiliki moral yang baik, hidup dengan berlandaskan akhlak yang mulia, mungkin kita gak akan mudah percaya dengan berita murahan seperti itu. Kita bisa memilah berita-berita mana yang harus disebar, dan mana yang seharusnya tak disebar, cukup disimpan pada otak kita. Jadilah orang yang cerdas dalam memilah berita cuy.

Nah masalah yang satu ini nih, berkomentar dan membawa suku, ras, dan agama yang sangat sering terjadi (paling sering terjadi setelah HOAX). Mengomentari sebuah foto, artikel, atau apapun itu dengan membawa-bawa suku, ras, dan agama bisa kena pidana sekarang di negara kita cuy (kalo gasalah sih udah ada undang-undangnya sekarang).

Jika memang seseorang bersosial media, menggunakan internet atau apalah itu namanya, berlandaskan dengan akhlak mulia, moral yang baik, pemikiran yang cerdas, dan lainnya, kita tak akan pernah berbuat seperti demikian cuy. Karena orang yang bermoral tak pernah berbuat hal bodoh seperti itu. Begitupun dengan seseorang yang berakhlak mulia.

Itulah pentingnya bersosial media atau menggunakan internet dengan baik, jadilah pengguna internet yang bijak, mampu menyaring berita dengan benar, membuka situs-situs yang terpercaya (situs porno tuh bukan situs terpercaya cuy, kalo feeling buka sih ya terserah individu), berkomentarlah yang membangun, mendidik dan memberi solusi, jangan malah menghina sampai ke suku, ras, atau agamanya.

Sering-sering mampir ke platform baca yang terpercaya untuk mengetahui informasi-informasi terpercaya. Mampir ke blog ini juga inshaallah terpercaya kok, juga blog-blog lain yang terlihat sebagai blog yang terpercaya beritanya. Pokoknya sering-sering baca biar gak dibodohi berita-berita konyol.

Kembali pada individu masing-masing, yang pasti menurutku selagi kita berlandaskan pada akhlak mulia, Inshaallah kita tak akan tergelincir ke sesuatu yang buruk, contohnya dalam menggunakan internet.

Sunday, March 18, 2018

[Cerpen Komedi] Kisah Siluman Sabun dan Wanita Ber-Alis Lancip


Kisah Siluman Sabun dan Wanita Ber-Alis Lancip

Pada suatu malam, sepasang kekasih mulai berdampingan menuju ke tempat biasa mereka bertemu ketika malam minggu tiba. Tempat itu, sudah seperti tempat wasiat peninggalan bapaknya, yang setiap satu minggu sekali ia kunjungi. Entah itu disebut dating atau ziarah, hanya mereka berdualah yang tau.
            “Kamu bawa motor apa mobil?” tanya seorang wanita pada kekasihnya.
            “Sejak kapan aku punya mobil? ayo cepet naik”, sambil menyalakan motor bututnya, lelaki itu berkata demikian.
            Menuju perjalanan ke tempat “ziarah” itu, mereka berdua saling memperdebatkan hal-hal yang sebenarnya tak penting untuk diperdebatkan. Sang lelaki meminta agar wanitanya tak perlu menggambar alisnya sampai sebegitu tebal dan lancip, sedangkan wanita meminta lelakinya mandi dengan benar, agar tak menyisakan busa sabun di lehernya.
            “Kamu jorok, mandi gabersih! Liat tuh sabun masih dileher” jerit wanita ber-alis lancip ini.
            “Ah kamu bisa aja nih, itu bukan sabun”
            “Terus apa dong, kayak busa gini bukan sabun? Kamu ngeles aja sih”
            “Itu kulit kering, justru malah aku gapernah make sabun kalo mandi” jawab pria yang bisa dikatakan seperti siluman sabun ini.
            Suasana seketika menjadi hening saat perjalanan, tanpa ada pembicaraan dan canggung satu sama lain. Siluman sabun pun diam tanpa kata, karena malu telah mengakui dirinya jarang menggunakan sabun saat mandi, sedangkan wanita ber-alis lancip ini diam menahan bau-bau jahanam yang semerbak merasuk hingga ke kerongkongan.
Suasana canggung pecah ketika si alis lancip bertanya kepada siluman sabun.
            “Bentar-bentar deh, kalo kamu jarang make sabun kalo mandi, terus sabun di kost kamu buat apa dong?” *tanya dengan penuh kecurigaan
            Keringat mulai mengalir dari kepala sampai dada si siluman sabun itu, karena ia bingung harus menjawab apa. Sempat berfikir se per sekian detik, akhirnya dia menjawab.
            “Jadi gini, sabun itu buat temen-temen aku kalo lagi main ke kost hehe..”
            “Jadi temen kamu juga doyan....”
belum selesai bicara, dipotong oleh siluman sabun.
            “Mending bahas yang lain aja deh”
            “Enggak, dengerin dulu! Jadi temen kamu doyan...” dipotong lagi oleh siluman sabun dengan hati penuh rasa khawatir karena kebiasaan memalukannya akan terbongkar oleh kekasihnya sendiri.
            “Sayaaang, udah ya jangan dibahas. Bentar lagi sampai nih, itu depan udah keliatan”
            “Enggak mau, dengerin dulu aku bicara, jangan dipotong. Jadi temen kamu juga doyan mainan sabun gitu? Hah! Ngaku, kamu juga kan?” tanyanya sinis, dengan  sedikit teriak kepada si siluman sabun.
            “Waduh.. selesai sudah hal yang paling memalukan dalam hidupku harus terbeberkan didepan kekasihku langsung” *siluman sabun bicara dalam hati
            “Giniloh sayang sebelumnya maafin aku, bukannya aku zinah atau apa, tapi itu kebutuhan biologis laki-laki jadi aku dari pada zinah sama cewe mending aku....”
Penjelasan itu segera dipotong oleh si alis lancip.
            “Loh!! Maksut kamu gimana sih kok biologis-biologis? Aku itu tanya, maksutnya, kamu suka mainan sabun-sabun yang jadi gelembung kayak anak-anak kecil gitu? Kamu kan udah gede kok masih main gelembung-gelembung sabun kayak anak kecil ajasih. Kamu harus beruba jadi dewasa dong. Oh iya maksut kamu tadi apa kok zinah-zinah, biologis-biologis?”
Seperti kena serangan combo attack! Siluman sabun pun mencari alasan yang rasional agar semuanya berjalan dengan normal.
            “Giniloh sayang, yang aku maksut zinah dan biologis-biologis tadi itu...”
Belum selesai bicara kepala sebalah kanan sudah menerima tampolan dari si alis lancip.
            “Goblook, kelewatan cafenya!”
Berujung dengan rasa malu, deg-degan dan harga diri sebagai lelaki seperti hancur ketika tangan wanita melancong ke kepala seorang pria. Siluman sabun pun putar balik dan ketika sampai di tempat parkir cafenya, siluman sabun berbicara sedikit tegas seperti pria-pria keren pada umumnya.
            “Kamu bisa nggak sih nggausah pukul kepala...”
Lagi-lagi sebelum selesai bicara, tangan si alis lancip melancong, kali ini ke kepala bagian atas.
            “Bacot ni anak, udah cepet lepas helm langsung masuk!”
Bayangkan, ketika sudah siap marahin kekasihnya yang kurang ajar; siluman sabun bersikap tegas dan berwibawa, malah dibalas kurang ajar lagi. Semakin tak terima dengan perlakuan itu, siluman sabun mulai benar-benar murkah dan menunjukkan kelaki-lakiannya dengan melepas helm dan jaketnya secara keren.
Setelah sudah terlepas semuanya, mulailah siluman sabun memanggil kekasihnya dengan nada penuh kewibawaan dengan dagu naik keatas sambil bicara.
            “Sayang, kamu bisa nggak lebih sopan dengan lelaki? Aku ini lelaki, lebih lagi kekasihmu?”
            “Gimana ya ngejelasinnya, kamu tuh udah goblok, banget lagi. Pake bajumu!! Ngapain dilepas!”
Teriak si alis lancip, dalam hati siluman sabun berkata.
            “Tailah, kelebihan kerennya ini, gaada keren-kerennya. Kelepas sampe baju-baju segala, kebablasan”
Setelah dipakai bajunya, sudah tak ada lagi niatan untuk saling bicara. Mereka diam dan canggung. Sama-sama marah, tapi sama-sama cinta. Meskipun si siluman sabun jorok karena mandi gapernah pake sabun, wanita ber-alis lancip ini tetap mencintai dengan kekurangannya itu. Begitu pula sebaliknya.
Duduk dan makan seperti ketika sepasang kekasih sedang bermasalah, itulah yang mereka lakukan. Seperti itu terjadi sampai mereka pulang, tidur dan bangun keesokannya juga masih sama-sama tak memberi kabar. Karena gengsi meminta maaf.
Dari cerita ini kita bisa mengambil sisi positif untuk laki-laki. Stop nyabun! (bermain gelembung seperti anak kecil) dan jangan lupa mandi pakai sabun. Sedangkan untuk perempuan, sudah, jangan iku campur masalah sabun menyabun lelaki, itu berat, kamu gak akan paham! dan terakhir, dari lubuk hati yang paling dalam, bisa ga kalo bikin alis gausah tebel-tebel? Lancip lagi. Parah, mamak aku aja gak kek gitu loh.

Friday, March 16, 2018

WS. Rendra Dan 10 Puisi-Puisinya Yang Terkenal

Penyair Terkenal WS. Rendra. Siapa yang tak mengenal pria satu ini, sastrawan asal indonesia yang telah memberikan banyak karya-karyanya di tanah air. Willibrordus Surendra Broto Rendra atau bisa kita kenal WS. Rendra ini lahir di Solo pada 7 November 1935 dan meninggal di Depok tepatnya pada 6 Agustus 2009. Tak hanya puisi yang pernah ia tuliskan, sejak muda ia sering sekali menulis puisi, skenario drama, cerpen, dan esai sastra di berbagai media.

Hasil gambar untuk ws rendra
(image: Puisi.co)


WS. Rendra pernah mengenyam pendidikan di Universitas Gadjah Mada, dan dari pendidikannya disanalah dia mendapat gelar Doktor Honoris Causa. WS. Rendra juga di juluki sebagai "Burung Merak" ini, pada tahun 1967 pernah mendirikan bengkel teater yang menghasilkan banyak seniman-seniman terkenal di Yogyakarta.

Berikut adalah 10 Puisi Karya WS. Rendra :





  • DOA MALAM
Allah di sorga.
Dari rumah bambu sempitku
di malam yang dingin
tanganku yang rapuh
menggapai sorga-Mu.
Aku akan tidur di mata-Mu
yang mengandung bianglala
dan lembah kasur beledu.
Ketika angin menyapu rambut-Mu
yang ikal dan panjang
aku akan berlutut di pintu telinga-Mu
dan mengucapkan doaku.
Doa adalah impian
dan segala harapan insan.
Di dalam doa aku bisikkan impianku.
Apakah Kau tertawa lucu?
Anakku yang kecil memanjat jubah-Mu
dan tidur di dalam saku-Mu.
Sedang bulan di atas pundak-Mu

istriku masuk ke dalam darah-Mu.
Ketika Engkau mengucapkan selamat malam
bunga-bunga kertas aneka warna
berhamburan dari mulut-Mu.
Dan untuk anakku.
Kausediakan balonan biru.
Bintang-bintang bertepuk tangan
dan serangga malam riuh tertawa
semua mengagumi-Mu:
Tukang Sulapan Tak Bertara.
Lalu Kauangkat tangan-Mu berpospor
gemerlapan, tinggi-tinggi, gemerlapan.
Dan itu berarti: selamat tidur
sampai ketemu esok hari
dengan sulapan yang lain dan baru. 


  • KENANGAN DAN KESEPIAN
Rumah tua
dan pagar batu.
Langit di desa
sawah dan bambu.

Berkenalan dengan sepi
pada kejemuan disandarkan dirinya.
Jalanan berdebu tak berhati
lewat nasib menatapnya.

Cinta yang datang
burung tak tergenggam.
Batang baja waktu lengang
dari belakang menikam.

Rumah tua
dan pagar batu.
Kenangan lama
dan sepi yang syahdu.


  • PEREMPUAN YANG MENUNGGU
Orang yang menunggu
dan mengarungi waktu
hati padang tanpa bunga
udara dan batu sekali dikandungnya.

Sepi terbaring pada malam dan pagi
menyiksa racun jemu yang abadi.

la duduk di atas luka
berbelai dengan hawa ia berkata:
Saya sudah tua, dan
disuruh saya:

Duduk saja di sana!
Dan menanti!


  • DONGENG PAHLAWAN
Pahlawan telah berperang dengan panji-panji
berkuda terbang dan menangkan putri.
Pahlawan kita adalah lembu jantan
melindungi padang dan kaum perempuan.
Pahlawan melangkah dengan baju-baju sutra.

Malam tiba, angin tiba, ia pun tiba.
Adikku lanang, senyumlah bila bangun pagi-pagi
kerna pahlawan telah berkunjung di tiap hati.


  • LAGU SERDADU
Kami masuk serdadu dan dapat senapang
ibu kami nangis tapi elang toh harus terbang.
Yoho, darah kami campur arak!
Yoho, mimpi kami patung-patung dari perak!

Nenek cerita pulau-pulau kita indah sekali.
Wahai, tanah yang baik untuk mati!
Dan kalau ku telentang dengan pelor timah
cukillah ia bagi putraku di rumah.


  • LAGU IBU
Angin kencang datang tak terduga.
Angin kencang mengandung pedas mrica.
Bagai kawanan lembu langit tanpa perempuan.
Kawanan arus sedih dalam pusaran.
Ditumbukinya padas dan batu-batuan.
Tahu kefanaan, ia pergi tanpa tinggalan.
Angin kencang adalah birahi, sepi dan malapetaka.
Betapa kencang serupa putraku yang jauh tak terduga.


  • BURUNG HITAM
Burung hitam manis dari hatiku
betapa cekatan dan rindu sepi syahdu.
Burung hitam adalah buah pohonan.
Burung hitam di dada adalah bebungaan.
Ia minum pada kali yang disayang
ia tidur di daunan bergoyang.
la bukanlah dari duka meski is burung hitam
Burung hitam adalah cintaku padamu yang terpendam.


  • SURAT KEPADA BUNDA
Tentang Calon Menantunya

Mamma yang tercinta,
akhirnya kutemukan juga jodohku
seseorang yang bagai kau:
sederhana dalam tingkah dan bicara
serta sangat menyayangiku.

Terpupuslah sudah masa-masa sepiku.
Hendaknya berhenti gemetar rusuh
hatimu yang baik itu
yang selalu mencintaiku.
Kerna kapal yang berlayar
telah berlabuh dan ditambatkan.
Dan sepatu yang berat serta nakal
yang dulu biasa menempuh
jalan-jalan yang mengkhawatirkan
dalam hidup lelaki yang kasar dan sengsara,
kini telah aku lepaskan
dan berganti dengan sandal rumah
yang tenteram, jinak dan sederhana.

Mamma,
Burung dara jantan yang nakal
yang sejak dulu kaupiara
kini terbang dan telah menemu jodohnya.
la telah meninggalkan kandang yang kaubuatkan
dan tiada akan pulang
buat selama-lamanya.

Ibuku,
Aku telah menemukan jodohku.
Janganlah kau cemburu.
Hendaknya hatimu yang baik itu mengerti:
pada waktunya, aku mesti kaulepaskan pergi.

Begitu kata alam. Begitu kau mengerti:
Bagai dulu bundamu melepas kau
kawin dengan ayahku. Dan bagai
bunda ayahku melepaskannya
untuk mengawinimu.
Tentu sangatlah berat.
Tetapi itu harus, Mamma!
Dan akhirnya tak akan begitu berat
apabila telah dimengerti
apabila telah disadari.

Hari Sabtu yang akan datang
aku akan membawanya kepadamu.
Ciumlah kedua pipinya
berilah tanda salib di dahinya
dan panggillah ia dengan kata: Anakku!

Bila malam telah datang
kisahkan padanya
riwayat para leluhur kita
yang ternama dan perkasa.
Dan biarkan ia nanti
tidur di sampingmu.

la pun anakmu.
Sekali waktu nanti
ia akan melahirkan cucu-cucumu.
Mereka akan sehat-sehat dan lucu-lucu.
Dan kepada mereka
ibunya akan bercerita
riwayat yang baik tentang nenek mereka:
bunda-bapak mereka.

Ciuman abadi
dari anak lelakimu yang jauh,
Willy.


  • SERENADA MERAH PADAM
Sekawan kucing
berpasang-pasangan
mengeyong di kegelapan.
Sekawan kucing
mengeyong dengan bising
mengeyong dengan panas
di kegelapan.
Manisku! Manisku!
Sekawan kucing
berpasang-pasang
saling menggosokkan tubuhnya
di kegelapan.

Seekor kucing jantan
menyapukan kumisnya yang keras
ke bulu perut betinanya.
Maka yang betina berguling-guling
di atas debu tanah.
Menggeliat dan berguling-guling
tak terang pandang matanya.

Serta dari mulutnya
keluar suara panjang,
kerna telah dilemahkan
seluruh urat badannya.
Manisku! Manisku!
Dengarlah bunyi kucing
mengganas di kegelapan.
Seekor kucing jantan
menggeram dengan dalam
di leher betinanya.
Maka
selagi sang betina kecapaian
ia pun menyeringai
di kegelapan.


  • SURAT CINTA
Kutulis surat ini
kala hujan gerimis
bagai bunyi tambur mainan
anak-anak peri dunia yang gaib.
Dan angin mendesah
mengeluh dan mendesah.
Wahai, Dik Narti,
aku cinta kepadamu!

Kutulis surat ini
kala langit menangis
dan dua ekor belibis
bercintaan dalam kolam
bagai dua anak nakal
jenaka dan manis m
engibaskan ekor
serta menggetarkan bulu-bulunya.
Wahai, Dik Narti,
kupinang kau menjadi istriku!

Kaki-kaki hujan yang runcing
menyentuhkan ujungnya di bumi.
Kaki-kaki cinta yang tegas
bagai logam berat gemerlapan
menempuh ke muka
dan tak'kan kunjung diundurkan.

Selusin malaikat
telah turun
di kala hujan gerimis.
DI muka kaca jendela
mereka berkaca dan mencuci rambutnya
untuk ke pesta.
Wahai, Dik Narti,
dengan pakaian pengantin yang anggun
bunga-bunga serta keris keramat
aku ingin membimbingmu ke altar
untuk dikawinkan.

Aku melamarmu.
Kau tahu dari dulu:
tiada lebih buruk
dan tiada lebih baik
daripada yang lain ...
penyair dari kehidupan sehari-hari,
orang yang bermula dari kata
kata yang bermula dari
kehidupan, pikir dan rasa.

Semangat kehidupan yang kuat
bagai berjuta-juta jarum alit
menusuki kulit langit:
kantong rejeki dan restu wingit.
Lalu tumpahlah gerimis.
Angin dan cinta
mendesah dalam gerimis.
Semangat cintaku yang kuat
bagai seribu tangan gaib
menyebarkan seribu jaring
menyergap hatimu
yang selalu tersenyum padaku.

Engkau adalah putri duyung
tawananku.
Putri duyung dengan
suara merdu lembut
bagai angin laut,
mendesahlah bagiku!
Angin mendesah
selalu mendesah
dengan ratapnya yang merdu.
Engkau adalah putri duyung
tergolek lemas
mengejap-ngejapkan matanya yang indah
dalam jaringku.
Wahai, Putri Duyung,
aku menjaringmu
aku melamarmu.

Kutulis surat ini
kala hujan gerimis
kerna langit
gadis manja dan manis
menangis minta mainan.
Dua anak lelaki nakal
bersenda-gurau dalam selokan
dan langit iri melihatnya.
Wahai, Dik Narti,
kuingin dikau
menjadi ibu anak-anakku!


Itulah 10 karya puisi WS. Rendra yang terkenal dan merasuk ke jiwa pembacanya. Tidak bisa kita pungkiri beberapa kaya beliau memang dapat merobek-robek hati sang pembaca karena penjiwaan dan keindahan kata-katanya.